Saya telah mencairkan reksa dana lantaran merugi terus, lalu saya pindahkan ke tabungan. Saat ini dananya disimpan di tabungan dengan total Rp 635 juta Saya ingin menerima laba yang maksimal dari menyimpan uang di bank, alasannya yaitu suku bunganya sedang naik terus. Namun apakah bijjaksana menyimpan semua uang di tabungan? Bagaimana saran Anda.
Jawab :
Menyimpan uang di tabungan memang sangat fleksible, Anda sanggup menarik dananya kapan saja tanpa harus takut kena penalty. Tabungan juga tidak menciptakan Anda kehilangan nilai pokok investasi, pendapatan bunga yang diakumulasi akan menciptakan dana Anda berkembang. Begitu pula dengan deposito, mungkin tinggal duduk kasus jangka waktu penempatan yang sedikit mengganggu Anda. Penempatan uang di deposito memang mensyaratkan jangka waktu tertentu. Jika dicairkan sebelum waktunya ada biaya penalty. Kompensasi dari ketidakluwesan deposito ini yaitu bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan. Bahkan semakin panjang jangka waktu depositonya bunga yang diberikan juga semakin tinggi. Contohnya pada ketika ini suku bunga produk simpanan bank untuk tabungan adalah. Sedangakn bunga deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan.
Jika kita amati kondisi ketika ini animo suku bunga bank pemerintah mauapun bank swasta cenderung naik mengikuti kebijakan tingkat suku bunga Bank Indonesia. Belum sanggup dipastikan kapan animo kenaikan suku bunga ini akan berhenti. Yang niscaya begitu suku bunga berhenti naik. Pilihannya cuma ada dua, membisu di kawasan atau turun. Kalau begitu bagaimana memanfaatkan kenaikan suku bunga ini dalam berinvestasi? Khusus untuk investasi pada produk yang mengatakan hasil berupa bunga maka pilihlah yang tidak memiliki jangka waktu atau jangka waktu yang paling pendek. Sehingga tiap kali suku bunga berubah naik maka secara otomatis semakin tinggi pula bunga yang Anda terima. Tabungan harian tanpa jangka waktu menjadi alternatif simpanan yang paling fleksibel, Suku bunga tabungan tidak dipatok pada jangka waktu tertentu, begitu ada kenaikan bunga maka bunga tabungan juga diubahsuaikan kenaikannya. Deposito sedikit berbeda, alasannya yaitu ada suku bunga yang dipatok sejumlah tertentu sesuai jangka waktunya. Alhasil bila terjadi kenaikan suku bunga sedangkan deposito Anda belum jatuh tempo, maka perhitungan bunganya tidak mengikuti kenaikan suku bunga yang terjadi. Namun mengikuti ketentuan bunga sesuai perjanjian sebelumnya.
Kesimpulannya bila Anda lebih mengutamakan likuiditas maka tabungan harian lebih cocok dibandingkan deposito. Sebaliknya bila dananya belum akan dipakai untuk keperluan apapun dalam jangka waktu minimal setahun ke depan maka deposito lebih cocok lantaran mengatakan return lebih tinggi dari tabungan. Namun mempertimbangkan animo kenaikan suku bunga, pilihlah jangka waktu deposito yang paling pendek menyerupai 1 bulanan. Sehingga tiap bulan Anda ketika jatuh tempo, penempatan kembali depositonya akan mengikuti kenaikan suku bunga terbaru. Keuntungan ini tentunya sulit diaplikasikan pada deposito 3,6 atau 12 bulan. Begitulah cara memanfaatkan kenaikan suku bunga, tidak sulit bukan?
Namun jangan bangga dulu, walaupun kenaikan suku bunga bank menciptakan Anda senang, ada ancaman inflasi yang harus kita waspadai. Kembali lagi bila kita perhatikan tingkat inflasi ketika ini juga tidak kalah tinggi dengan suku bunga bank. Data statistik terakhir menyatakan tingkat inflasi % pertahun. Jika dibandingkan dengan tabungan dan deposito selisihnya sedikit. Belum lagi bila memperhitungkan pajak dan biaya administrasi, Artinya investasi di tabungan dan deposito sanggup tergerus inflasi, bahkan minus. Karena itu bila menginginkan hasil investasi yang maksimal tempatkan dana Anda pada produk investasi dengan return diatas inflasi.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan yaitu kenyataan bahwa bank-bank ketika ini berlomba menaikkan bunga dan menunjukkan pelbagai iming-iming hadiah. Deposan yang punya dana besar menyerupai Anda berpeluang menerima tarif khusus dan perlakuan khusus pula. Padahal memberi bunga cukup tinggi tentu saja besar lengan berkuasa pada beban cost of fund dari bank. Pasalnya ongkos untuk mengatakan bunganya juga lebih besar, terutama untuk deposito. Adu iming-iming bunga plus hadiah sanggup menjerumuskan bisnis perbankan sendiri. Nasabah semakain menuntut bunga tinggi juga hadiahnya, alhasil bank dengan modal kecil tentu kewalahan.
Berangkat dari sini maka menaruh semua uang kita di bank sanggup jadi bukan tindakan yang paling bijaksana. Lagi pula sesuai dengan aliran investasi “Jangan taruh semua telur Anda dalam satu keranjang”. Bayangkan saja bila seluruh uang Anda disimpan di tabungan dan deposito, padahal returnnya tergerus inflasi. Akibatnya keseluruhan dana Anda secara riil tidak berkembang. Tetapi bila dibagi-bagi ke tabungan, deposito, reksa dana, emas, property atau dolar maka keselurahan dana Anda tdiak semuanya tergerus inflasi bukan? Sebab invesatsi dalam bentuk reksa dana, emas, property atau dolar berpotensi mengatakan hasil lebih tinggi disbanding tingkat inflasi.
Saran saya semoga Anda melaksanakan diversifikasi, yaitu taktik untuk menyebar risiko investasi. Intinya kombinasikan penempatan dana Anda di beberapa produk investasi dengan risiko yang berbeda. Sehingga kelemahan di salah satu produk investasi sanggup dicover dengan kelebihan pada produk investasi yang lain. Misalnya selain di tempatkan di tabungan dan deposito dengan denah diatas, bagi-bagilah penempatan dana Anda ke kawasan lain menyerupai reksa dana pasar uang, emas atau property. Terakhir harus juga dipahami bahwa semakin tinggi return suatu produk investais semakin tinggi pula risikonya. Karena itu pemilihan produk investasinya tentunya harus diubahsuaikan dengan toleransi Anda terhadap risiko investasi
Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial
Sumber http://kemandirianfinansial.blogspot.com/
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial
0 Response to "(Tanya Jawab) Investasi Ketika Suku Bunga Naik"
Post a Comment