Mengapa Aku Nggak Punya Apa-Apa? (2)

Foto: Agung PambudhyFoto: Agung Pambudhy

Jakarta - Banyak orang bertanya-tanya. Penghasilan mereka cukup lumayan, apalagi kemudian suami-istri bekerja berarti mereka punya dua penghasilan. Secara kasat mata sanggup dilihat bahwa pengeluaran rata-rata mereka juga biasa-biasa saja. Nah pertanyaannya adalah, kenapa saya nggak punya apa-apa ya?

Ternyata gaya hidup dan teladan pikir sangat kuat kepada hal ini. Yuk kita bahas lagi apa saja gaya hidup dan teladan pikir yang salah yang mengakibatkan anda tidak punya apa-apa itu.

Gaya Hidup Sosialita

Tak cukup hanya dengan berusaha menaikkan status sosialnya melalui barang, ternyata masih ada satu lagi aktifitas konsumtif lainnya yaitu arisan kolam sosialita. Dari satu cafe ke cafe yang lain, dari satu venue ke venue yang lain, yang ketika itu sedang ngehits, tak lupa diakhiri dengan photo session, kadang menyewa photografer pro. Keren lah pokoknya.

Selain beban nominal arisan, tentunya juga beban biaya yang harus dikeluarkan untuk masakan dan sewa fotografer profesional.
Tahukah bahwa arisan bukan tabungan, melainkan pinjaman?

Biaya perawatan Diri

Demi terlihat syantik, mba ini, membeli skincare yang memakan sebagian besar cash flow-nya. Wicis harga satu botol penyegar wajahnya sanggup untuk membeli produk perawatan lengkap brand lain.
Untuk tujuan kebugaran, menjadi member salah satu Gym ternama, dengan biaya per bulan yang relatif mahal untuk kelas pendapatannya. Angka rasional untuk skincare dan gym, harusnya dengan budget sepertiga dari biaya ketika itu.

Bodo Amat dengan Hari Esok

"Saya tidak memikirkan masa depan. Jangankan masa depan, hari esok saja saya bodo amat, yang terpenting hari ini, sehingga hari ini mau apa, pengin apa, ya sudah, tidak berpikir panjang, toh rejeki sudah diatur. Saya berpikir hidup saya akan baik-baik saja."

Akibatnya jangankan "apa-apa", tabungan saja tidak ada, bersyukurnya selama ini semua dalam kondisi baik-baik saja, baik dalam hal pekerjaan tidak di PHK, dalam hal kesehatan, tidak perlu perawatan di rumah sakit, dll.

Tidak Mengetahui Jika Ternyata Butuh Merencanakan Keuangan

"Dan alhasil gres saya sadari jikalau saya tidak mempunyai tabungan, tidak punya asuransi, rumah masih ngontrak, hanya kendaraan beroda empat ini aset yang saya punya, habis honor saya ternyata hanya untuk hidup. Bagaimana sekolah anak-anak, bagaimana nanti saya pensiun, bagaimana jikalau tiba-tiba orang renta saya sakit dan butuh dibantu, bagaiman jikalau suami saya mendadak dipanggil Allah dan banyak bagaimana-bagaimana yagn lain. Pada titik itulah saya terbangun dan menyampaikan pada diri saya," saya harus mengatur keuangan saya, saya butuhi merencanakan keuangan saya, jikalau tidak, seumur hidup saya akan berlari di tempat, bahkan bisa-bisa menua dalam kegembelan".

Jika mau jujur, alasan-alasan tersebut tidak hanya terjadi pada klien saya diatas, tapi juga terjadi pada Saya, Anda atau siapapun. Hanya saja ada dari kita yang mau bangkit dan menyadari kekeliruan tersebut, namun ada yang tidak mau mengakuinya dan cenderung mencari alasan sebagai satu langkah pembenaran.

Belajarlah dengan mengambil kelas dan workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.

Di Jakarta dibuka workshop sehari wacana bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari wacana Reksadana.

Karena banyak ajakan sehabis sukses kelas pertama dua bulan kemudian maka bulan Oktober akan diadakan lagi kelas Kiat Sukses Berbisnis Property Sewaan. Selain itu akan dibuka kelas perdana yang seru dan controversial dan pertama di Indonesia, namanya Divorce Planning alias Perceraian.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda sanggup berguru wacana perencanaan keuangan komplit, bahkan sanggup jadi konsultannya dengan akta Internasional sanggup ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya sanggup dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)
Anda sanggup diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.

Mungkin Anda tidak percaya dan menganggap remeh temeh hal diatas, namun yakinlah, jikalau gaya hidup diatas terjadi pada Anda dan terus dilakukan, menua dalam keadaan miskin dan terlunta-lunta ialah citra nyata.

Semoga bermanfaat. Empowering Your Financial!

Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari kawan yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.
Sumber detik.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengapa Aku Nggak Punya Apa-Apa? (2)"

Post a Comment