Jakarta - Seberapa sering anda atau anda melihat orang sedang berjalan dan mendiamkan uang logam Rp 100 di jalanan? Mengapa demikian? Karena uang tersebut dianggap uang kecil.
Nah, ternyata banyak orang menyia-nyiakan uang cuilan kecil atau sering disebut dengan "receh." Padahal tidak ada uang senilai Rp 1 miliar bila angkanya kurang Rp 100 saja. So, kalau begitu seberapa berartinya kah uang receh tersebut? Akan kita bahas di goresan pena lanjutan ini.
RECEHANMU UANG BELANJA SEHARI KLIENKU
Sebagai financial planner, menghadapi klien dengan banyak sekali besaran pendapatan. Dari yang M-M-an, sampai yang di bawah satu juta per bulannya.
Salah satu yang paling menantang yaitu menghadapi klien dengan anggaran uang bulanan Rp 50 ribu/minggu atau Rp 7 ribuan per hari di tahun 2013, untuk satu keluarga, yang terdiri dari pasangan suami istri dan 2 orang anak, untuk kebutuhan infaq, cicilan baju, uang saku sekolah, dan uang makan keluarga.
Dengan inflasi 12% ketika ini setara dengan Rp 12 ribuan per hari. Kebayang kan sanggup mampu apa jikalau kita yang belanja? Dua gelas starling, Starb*** keliling, alias kopi instan seduh dalam gelas plastik, yang banyak dijual abang-abang di sekitaran Monas.
Ahh, mana kalian tahu starling, ya kan? Ternyata Rp 7 ribu yaitu sumber kehidupan untuk 1 keluarga inti. Its the power of recehan!
BENDA KOLEKSI
Benda koleksi sanggup menjadi benda investasi bernilai tinggi. Termasuk uang cuilan kecil tersebut, jikalau disimpan maka akan menjadi bernilai tinggi di masa mendatang, menjadi barang klasik atau benda antik akhir kelangkaannya.
MENGUMPULKAN UANG KECIL SARANA MENABUNG DAN INVESTASI UNTUK TUJUAN KEUANGAN TANPA SADAR
Tabungan tidak melulu berbentuk rekening di bank, simpanan dalam bentuk emas, reksa dana ataupun saham. Namun Tabungan sanggup dimulai dari recehan yang kita anggap kecil, remeh temeh tak berguna.
Dari recehan sanggup bermetamorfosis tabungan di bank, emas, reksa dana atau saham. Tentunya kita semua familiar dengan peribahasa: sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit."
Nah dari recehan yang dikumpulkan, dari nilai ratusan rupiah lama-lama menjadi ratusan ribu, selanjutnya tinggal disetorin ke bank, dibelikan reksa dana atau saham. Ingat investasi reksa dana atau saham sanggup mulai dari Rp 100 ribuan. Bayangkan jikalau sehari ada recehan Rp 2.000 saja, sanggup dimanfaatkan sebagai dana darurat. Jangka 2 atau 3 tahun sanggup untuk membeli kambing kurban.
MENGHINDARI KEBOCORAN DANA
Harga-harga di supermarket seringkali tidak bulat,jika pembayaran yang kita lakukan dengan gesek kartu, baik debit ataupun kartu kredit, akan dibayar sesuai jumlah nominal cuilan yang tidak genap itu.
Namun jikalau membayar tunai, ada 2 kemungkinan, pembulatan baik ke atas atau ke bawah, atau kita diminta belanja lagi semoga jumlahnya genap. Bocor dan menjadi boros kan?
Misalnya belanja habis Rp 17.750 maka jikalau memakai debit atau kredit, akan didebet sejumlah nominal di atas, jikalau membayar tunai akan menjadi Rp 17.700 atau menjadi Rp 18.000 sisanya ditawarkan untuk didonasikan atau kita diminta belanja lagi sehingga jumlahnya total Rp 20 ribu.
SARANA MENGAJARKAN ANAK-ANAK MENABUNG
Uang recehan sanggup dimanfaatkan untuk mengajarkan belum dewasa kebiasaan menabung. Beri pola dan ajak anak untuk memasukkan uang recehan ke dalam celengan, dengan begitu, belum dewasa mengenal menyimpan uang, menghargai hal kecil dan mempunyai kebiasaan keuangan yang baik semenjak dini. Belikan celengan dengan bentuk-bentuk yang lucu yang disukai anak-anak.
Kita juga sanggup mengajak membongkar celengan secara periodik, kemudian mengajaknya untuk membuka tabungan di bank. Namun perlu diperhatikan beban biaya, pilih tabungan yang tanpa biaya, yang dikhususkan untuk belum dewasa atau pelajar.
Itu beberapa kekuatan uang receh, selain manfaat diluar bidang keuangan, menyerupai untuk meredakan sakit melalui "kerokan", sarana bermain tebak-tebakan, pengganti suit (gunting, batu, kertas) dengan lempar koin atau lainnya menyerupai untuk menyerap panas dari notebook, semoga tidak cepat rusak.
Baca juga: The Power of Recehan (1) |
Ternyata banyak ya kegunaan uang receh. Nah anda juga sanggup berguru cara mencari "uang receh" dari keuangan anda sehari-hari dan bagaimana cara mengelola uang receh tersebut dengan mengikuti kelas atau workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.
Di Jakarta dibuka workshop sehari wacana bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari wacana Reksadana. Ada juga workshop khusus wacana Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.
Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.
Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda sanggup berguru wacana perencanaan keuangan komplit, bahkan sanggup jadi konsultannya dengan akta Internasional sanggup ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya sanggup dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)
Anda sanggup diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.
Nah, sangat berharga bukan? Ingat tidak ada uang besar tanpa uang kecil, bahkan Rp 1 jutapun nggak akan menjadi Rp 1 juta jikalau tidak ada Rp 100. Hargai yang kecil untuk hasil yang besar. Semoga bermanfaat dan salam finansial!
Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari kawan yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel. Sumber detik.com
0 Response to "The Power Of Recehan (2)"
Post a Comment