"Membeli Rumah Bagi Karyawan Saat Tak Punya Uang Muka"
Banyak karyawan yang masih lajang atau statusnya telah menikah, dan bekerja bertahun-tahun, namun belum mempunyai rumah dengan alasan mahalnya uang muka pembelian rumah. Sesungguhnya, kapankan waktu yang sempurna untuk memikirkan wacana membeli rumah?
Rumah yaitu simbol kemandirian, sesudah menikah Anda akan berpikir untuk keluar dari rumah orang tua Anda dan mengontrak atas nama hidup berdikari dan tidak ingin merepotkan orang bau tanah Anda sepanjang masa. Semua orang niscaya ingin mempunyai rumah, masalahnya dengan jumlah penduduk yang banyak dan tanah yang terbatas menciptakan harga tanah dan rumah cenderung meningkat.
Perhatikan, dalam ilmu akuntansi, hanya tanah yang tidak mengalami penyusutan. Ini semakin menegaskan bahwa tidak mungkin harga tanah mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Lalu kapan waktu yang sempurna untuk membeli tanah dan membangun rumah cita-cita Anda? Inilah tips membeli rumah bagi karyawan ketika Anda tak punya uang muka.
Mulailah dengan mengumpulkan brosur komplek perumahan yang sering ditawarkan SPG (Sales Promotion Girl) di mal atau sebuah ekspo penjualan rumah. Lihat dan perhatikan berapa uang muka dan cicilan per bulannya, kemudian mulailah menabung 30 persen dari honor Anda mulai bulan ini. Anggap saja honor higienis Anda sesuai UMR (Upah Minimum Regional) yaitu, Rp 2.700.000, artinya Anda harus disiplin menabung Rp 810.000 per bulan dari sekarang.
Kemudian, kunjungilah kawasan yang menjadi tujuan rumah Anda tersebut. Jangan hingga Anda kaget alasannya yaitu selama ini bermimpi tanpa melihat kenyataan bahwa kawasan cita-cita tempat tinggal Anda sudah penuh, atau tak tersisa sedikit pun tanah kosong. Datangi kantor pemasaran perumahan tersebut, baca dengan saksama ketentuan dalam membeli rumah idaman Anda. Jika mahal, jangan patah semangat alasannya yaitu belum mempunyai uang yang cukup. Sebagian besar orang membeli rumah dengan cara kredit atau berhutang.
Hal utama yang harus Anda siapkan yaitu down payment atau uang muka dan kemampuan dalam membayar cicilan KPR (Kredit Kepemilikan Rumah). Biasanya uang muka yaitu 30% dari harga rumah, sementara cicilan KPR yaitu tergantung plafon kredit dan bunga yang berlaku ketika ini. Masalah pembayaran uang muka akan teratasi bila Anda bersedia menyisihkan 30% tabungan Anda semenjak Anda mempunyai pendapatan tetap (gaji) semenjak Anda mulai bekerja, berapa pun pendapatan Anda.
Perhatikan pula kemampuan Anda dalam mencicil utang seharusnya tidak lebih dari 30% dari penghasilan bulanan Anda. Saat membeli rumah ada beberapa pengeluaran kas lain yang harus Anda siapkan. Mulai dari biaya provisi, administrasi, legal, notaris, surat kuasa, asuransi kredit, appraisal, belum lagi biaya tak terduga untuk renovasi dapur, kamar mandi, teralis, komplemen daya listrik, dan lain sebagainya. Lebih baik Anda menyiapkan diri untuk membeli rumah dalam waktu 5 tahun dari kini dengan menyisihkan 30 persen dari honor bulanan Anda. Sedikit demi sedikit lama-lama uang Anda akan membukit.
Salam Sukses Finansial,
Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial, Mitra Rencana Edukasi
Workshop The Enterprise You - Cara Pintar Ngatur Duit, Berbisnis dan Berinvestasi
Workshop : Smart Money Game (Papan Permainan Edukasi Perencana Keuangan) Sumber http://kemandirianfinansial.blogspot.com/
0 Response to "Membeli Rumah Bagi Karyawan Ketika Tak Punya Uang Muka"
Post a Comment