Tahan, Beli Atau Jual

"Tahan, Beli atau Jual"

 

 Masih terang dalam  ingatan dikala seorang dosen mencoba menjelaskan istilah Bullish dan  Be Tahan, Beli atau Jual

“Banteng (bullish) ..nanduk artinya harga saham naik, beruang (bearish) ... nunduk artinya harga-harga saham sedang turun”. Masih terang dalam ingatan dikala seorang dosen mencoba menjelaskan istilah Bullish dan Bearish dalam suatu perkuliahan. Kami semua mengangguk-angguk dan tersenyum-senyum dengan klarifikasi yang agak lucu itu dalam menggambarkan situasi pasar modal yang fluktuatif. Mungkin memang dibawa santai saja manakala pasar bergejolak. Tak perlu over confidence dikala pasar bergerak naik atau terlalu panik dikala pasar melemah. Kepala boleh panas namun hati tetap dingin, lantaran pasar ibaratnya roda yang berputar. Kadang diatas kadang dibawah. Tak percaya ? Lihat saja statistik Index Harga Saham Gabungan 10 tahun terakhir dari 2004 ke 2015. Apa yang turun suatu dikala akan naik, vice versa...

 Pelemahan Rupiah yang menciptakan IHSG turun pastinya menciptakan kinerja saham dan reksa dana saham juga turun, masuk akal saja kalau orang panik. Pertanyaan yang paling sering diajukan:

1 “Apakah reksa dana saham yang saya miliki kini sebaiknya di jual saja?
2 “Harganya turun terus, takut tambah rugi?”

Saya yakin tak ada seorang investor pun yang ingin merugi dan pastinya kita ingin mendapat laba dari acara investasi. Seandainya kita membeli reksadana saham X pada harga Rp 1.000,- maka kita mendapat untung dikala kita menjual di harga Rp 2.000,-. Jika selama harga jual lebih tinggi dari harga beli, maka Anda niscaya untung. Jika selama Anda pegang barangnya harganya berfluktuasi, maka hitung terlebih dulu harga beli rata-ratanya, sehingga tetap untung dijual dengan harga sekarang. Logictly speaking, untung rugi investasi saham maupun reksadana saham ditentukan dari harga jualnya, terlepas dari kapan akan dijualnya.

Kaprikornus kalau dengan harga jual sekarang, Anda masih untung dan Anda takut dengan penurunan IHSG lebih dalam lagi maka Anda sanggup jual reksadana sahamnya dan masukkan ke reksadana pasar uang atau deposito 1 bulan. Jika dengan harga jual reksadana saham sekarang, Anda sudah rugi dan Anda takut dengan penurunan IHSG lebih dalam lagi maka Anda sanggup jual reksadana sahamnya untuk menghentikan kerugian dan masukkan ke reksadana pasar uang atau deposito 1 bulan. Intinya kalau anda takut pada fluktuasi harga jangka pendek, maka dikala IHSG melemah, parkir dulu dana investasi
Anda ke instrument pasar uang.

Kaprikornus kalau dengan harga jual sekarang, Anda masih untung dan Anda tidak takut dengan penurunan IHSG lebih dalam lagi maka Anda sanggup teruskan membeli Reksa dana sahamnya lantaran harganya sedang murah sehingga Unit perolehan reksa dana makin banyak. Jika dengan harga jual reksa dana saham sekarang, Anda sudah rugi namun Anda tidak takut dengan penurunan IHSG lebih dalam lagi maka Anda juga sanggup terus membeli Reksa dana saham dengan alasan yang sama mirip tadi. Yaitu lantaran harganya makin murah dan mengharapkan potensi pertumbuhan jangka panjang. Intinya kalau anda tidak takut pada fluktuasi harga jangka pendek, maka dikala IHSG melemah justru menjadi kesempatan untuk membeli reksadana yang manis dengan harga diskon.


Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial, Mitra Rencana Edukasi
Workshop The Enterprise You - Cara Pintar Ngatur Duit, Berbisnis dan Berinvestasi
Workshop : Smart Money Game (Papan Permainan Edukasi Perencana Keuangan)
Sumber http://kemandirianfinansial.blogspot.com/

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tahan, Beli Atau Jual"

Post a Comment