Jakarta - Beberapa ketika kemudian di media umum terjadi perdebatan bahwa dengan Rp 100.000 ketika ini masih sanggup belanja dengan banyak item di pasar. Ada yang oke tetapi ada juga yang tidak sesuai fakta di lapangan sehingga memprotes pernyataan tersebut.
Tidak dipungkiri memang biaya hidup semakin hari semakin meningkat. Masalah ini pun kemudian dikaitkan dengan warta politik, mengingat tahun 2019 akan terselenggara pemilu.
Siapa pun presidennya, Laju inflasi sangat sulit dihindari. Inflasi merupakan kecendrungan naiknya harga-harga secara umum, baik barang maupun jasa secara terus menerus. Sehingga 'seolah-oleh' nilai uang yang kita miliki mengalami penurunan.
Contohnya dahulu kita masih sanggup membeli semangkok bakso seharga Rp 5.000, ketika ini dengan nilai tersebut sudah tidak sanggup alasannya yaitu harga semangkok bakso minimal Rp 10.000 bahkan lebih. Menurut data Bank Indonesia, di bulan September 2018 tingkat inflasi mencapai 2,88 %.
Mungkin tidak begitu duduk kasus bagi sebagian pihak yang selalu mengalami peningkatan income atau pendapatan. Tapi bagaimana dengan kalangan yang tidak mengalami peningkatan alasannya yaitu tidak hanya biaya hidup yang meningkat, kebutuhan hidup pun semakin banyak, sehingga harus pintar-pintar mengatur pendapatan untuk mencukupi semua kebutuhan hidup.
Uang sebesar Rp 100.000 hingga ketika ini masih menjadi pecahan paling besar untuk mata uang rupiah. Semakin hari alasannya yaitu faktor inflasi seolah nilai Rp 100.000 semakin terasa kecil. Jangan hingga nilai sebesar itu Anda habiskan sia-sia dan mengorbankan kebutuhan keuangan Anda di masa depan.
Untuk itu banyak yang sanggup dilakukan untuk menghemat dana Anda minimal sebesar Rp 100.000. Sebelum saya mengupas lebih detail alternatif cara yang sanggup dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Membuat catatan pengeluaran
Tujuan menciptakan catatan keuangan yaitu supaya sanggup mengetahui untuk apa saja dana yang Anda miliki dihabiskan. Apakah uang tersebut sempurna guna untuk membayar biaya yang benar-benar menjadi kebutuhan menyerupai transportasi, makan, dan listrik.
Atau ternyata sebagian besar dana yang dimiliki habis untuk hal-hal yang bergotong-royong tidak terlalu penting menyerupai membeli cemilan atau aksesoris yang tidak diperlukan.
Prioritaskan kebutuhan daripada keinginan
Dari daftar catatan keuangan yang dibuat, perhatikan sekali lagi pengeluaran Anda. Pisahkan mana pengeluaran yang merupakan kebutuhan dan keinginan. Jika masih belum sanggup membedakan kebutuhan merupakan suatu hal yang wajib atau pokok dipenuhi menyerupai makan, sedangkan cita-cita berkaitan dengan gaya hidup.
Makan sanggup dilakukan dengan lauk apa saja dan dimana saja. Pilihan tersebut merupakan keinginan. Keinginan makan kuliner di rumah jauh lebih kecil biayanya dibandingkan dengan cita-cita untuk makan di restoran.
Seperti apa gaya hidup Anda?
Beda zaman, beda prilaku dan beda gaya hidup. Seperti yang diuraikan di atas gaya hidup merupakan keinginan. Saat ini dengan adanya kecanggihan teknologi muncullah media sosial. Dan dengan mudahnya sanggup menginformasikan ke publik terkait hal pribadi.
Tanpa disadari sebagian kalangan menimbulkan hal ini sebagai ajang pamer sehingga sulit sekali untuk sanggup mengerem keinginan. Untuk mulai berhemat, Anda perlahan-lahan juga harus sanggup merubah gaya hidup yang berlebihan dan tidak terpengaruh dengan godaan-godaan luar.
Mengatur dan mengerem gaya hidup itu tidak sanggup dilakukan secara impulsif saja alasannya yaitu biasanya sudah menjadi kebiasaan. Nah kebiasaan yang baik itu harus diajarkan atau dilatih.
Untuk detil caranya anda sanggup berguru perihal cara mengelola keuangan di workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.
Di Jakarta dibuka workshop sehari perihal bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari perihal Reksadana.
Karena banyak seruan sehabis sukses kelas pertama dua bulan kemudian maka bulan Oktober akan diadakan lagi kelas Kiat Sukses Berbisnis Property Sewaan. Selain itu akan dibuka kelas perdana yang seru dan controversial dan pertama di Indonesia, namanya Divorce Planning alias Perceraian.
Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda sanggup berguru perihal perencanaan keuangan komplit, bahkan sanggup jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional sanggup ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya sanggup dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket).
Anda sanggup diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.
Lalu bagaimana caranya berhemat? Akan dibahas lebih detil di artikel-artikel berikutnya. Ikuti terus yaaa.
Baca juga: Bingung Pilih Reksa Dana? Ini Tipsnya (1) |
Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari kawan yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel. Sumber detik.com
0 Response to "Cara Ekonomis Belanja Rp 100.000 Dapat Menang Banyak (1)"
Post a Comment