Takut Risiko Juga Berisiko Buat Keuangan Anda (1)

Foto: Rachman HaryantoFoto: Rachman Haryanto

Jakarta - Adakah produk keuangan yang bebas dari risiko? Sepertinya tidak. Tidak ada jaminan bebas risiko yang dapat diberikan oleh siapapun pengelola produk keuangan atau apapun bentuk produk keuangannya.

Coba, memangnya ada kah? Pengelola produk keuangan tidak pernah menjanjikan produk keuangan yang beliau kelola kondusif dari sebuah risiko, dan juga produk keuangan tidak ada satupun yang tidak mempunyai sebuah risiko.

Bahkan untuk sebuah produk keuangan yang dianggap paling kondusif sekalipun, tabungan dan deposito misalnya. Apakah bebas dari risiko? Tidak juga.

Bila tabungan dan deposito bebas dari bahaya risiko, buat apa Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ada?. Buat gaya-gayaan? Tentu tidak. Ada sebuah risiko di mana bank dapat kolaps dan kehilangan dananya. Sudah banyak kok pola kasusnya.

Atau, produk keuangan "aman" yang lain, emas misalnya. Tetap saja emas mempunyai risiko dari sisi produk dan bahkan perkembangannya investasinya bila dibandingkan dengan sisi inflasi yang ada ketika ini.

Sehingga, dalam beberapa tahun terakhir, alasannya perkembangan investasi emas tidak begitu baik maka emas ketika ini hanya digunakan sebagai penjaga nilai saja daripada diposisikan sebagai produk untuk berbagi dana.

Itu gres dari segi perkembangan investasinya, artinya, gres memperhitungkan untung ruginya berinvestasi emas. Karena ada hal lain yang menjadi sebuah risiko dari emas yaitu risiko hilangnya emas alasannya digondol maling, misalnya.

Atau dijambret orang untuk emas perhiasan. Bahkan kalau mau lebih ekstrem, emas dapat saja hilang meski sudah disimpan dalam save deposit box alasannya kecanggihan pencuri menyerupai yang digambarkan film hollywood punya.

Oleh karenanya, ketika ini tidak ada satupun produk keuangan yang bebas dari risiko alasannya risiko menempel dekat dengan produk keuangan apapun bentuknya. Baik produk keuangan dalam bentuk konkret maupun dalam bentuk "paper" saja.

Maka, kita sebagai investor perlu pendidikan dan pengetahuan yang terus berkembang semoga dana yang anda miliki tidak salah anda simpan dalam sebuah produk keuangan yang "nggak worth it" risikonya.

Bilapun ternyata yang anda takutkan yakni sebuah risiko dan pada balasannya anda tidak mempunyai sebuah produk keuangan pun, maka sebetulnya ada sebuah risiko yang akan menimpa anda selama anda menyimpan uangnya dalam sebuah produk keuangan yang tidak menunjukkan keuntungan. Sebuah risiko yang sering tidak disadari padahal anda secara tidak pribadi mungkin merasakannya.

Pernahkah anda merasa uang yang anda keluarkan untuk membeli sebuah barang menjadi tidak lagi sama sesudah beberapa lama? Katakanlah dulu anda membeli sebuah barang, atau ongkos angkot contohnya dengan harga Rp 50. Berapa kini harganya? Rp5,000? Kan makin mahal ya?

Bayangkan bila anda menyimpan uang anda Rp 1 juta begitu saja dan membiarkannya. Nah uang anda kini cukup buat apa?

Artinya, ada sebuah risiko meski anda hanya menyimpan uangnya begitu saja, meski anda simpan uangnya di brankas sebesar rumah anda, meski anda simpan uangnya di sebuah save deposit box terbesar di dunia.

Semua itu tidak akan ada artinya bila anda menyimpannya begitu saja. Ada sebuah risiko yang berjulukan inflasi yang akan terus menggerus nilai dari uang anda. Jadi, meski anda simpan saja uangnya, risiko akan tetap ada.

Berbicara resiko menarik untuk diulas dan dibahas alasannya dapat mengacu kepada resiko secara fisik maupun resiko keuangan anda.


Topik ini dikupas tuntas di workshop perencana keuangan yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.

Di Jakarta dibuka workshop sehari wacana bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari wacana Reksadana. Ada juga workshop khusus wacana Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.

Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda dapat berguru wacana perencanaan keuangan komplit, bahkan dapat jadi konsultannya dengan akta Internasional dapat ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya dapat dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)

Anda dapat diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.

Lalu, anda niscaya ingin tau apakah ada cara semoga uang anda tidak terkena risiko yang mungkin akan menimpa? Jawabannya akan dibahas di artikel berikutnya.


Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari kawan yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.
Sumber detik.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Takut Risiko Juga Berisiko Buat Keuangan Anda (1)"

Post a Comment