Antara Kebutuhan, Harapan Dan Promo Yang Tak Tiba Dua Kali

Ilustrasi Foto: Rahmi Anjani/WolipopIlustrasi Foto: Rahmi Anjani/Wolipop

Jakarta - Lagi buka laptop mau nulis artikel untuk kolom Perencana Keuangan saya di detikFinance, kemudian buka-bukalah Twitter untuk mencari wangsit goresan pena yang segar. Eeeeh dilala eksklusif dapat.

Dapat forward-an dari akun @OverheardJkt yang di-forward akun @Windumuktiw yang isinya (saya copy paste ya) "Kita tuh kini harus sanggup bedain mana yang kebutuhan, keinginan, dan mana promo yang ga dateng dua kali!"

Saya rasa ini ialah pertanyaan yang ada di banyak benak orang-orang di Indonesia. Apalagi di kota besar mengingat jumlah mal yang banyak menyerupai di Jakarta.

Mengapa demikian? Karena di kota besar menyerupai Jakarta inilah sering berlangsung promo-promo, sale dan midnight sale yang sering menarik hati "iman belanja" masyarakat di Indonesia. Tapi di zaman kini pun tidak hanya kota besar yang mempunyai mal yang jumlahnya banyak tersebut.

Dengan kemajuan teknologi dan adanya online shopping alias belanja secara online, maka godaan belanja lantaran promo pun sanggup menjangkit ke semua orang terutama yang aktif secara online.

Lalu bagaimana cara membedakan antara kebutuhan, harapan dan promo yang tak tiba dua kali (menurut versi anda). Saya akan bahas satu persatu semoga sanggup dipahami lebih detil.

Promo Tak Datang Dua Kali
Saya pribadi tidak sepakat dengan pernyataan ini. Kata siapa promo tidak tiba dua kali? Fakta dan statistik mengatakan bahwa Indonesia salah satu negara (atau bahkan satu-satunya negara) di seluruh dunia yang paling sering melakukan diskon, sale atau promo.

Seperti yang sudah sering saya bahas sebelumnya, di Indonesia setiap ada momen, menyerupai tanggal merah, maka di situlah akan ada diskon dan promo.

Di luar itu sendiri ada yang namanya midnight sale dan itu sanggup dilakukan 2-3x per tahun. Belum lagi kita bicara promo belanja online.

Jadi kata siapa promo tak tiba dua kali? Kalau anda berpikiran menyerupai ini tampaknya anda sedang halusinasi. Anda mungkin beragumentasi bahwa barang yang akan anda beli sudah "hilang" alias diambil orang lain atau tidak sanggup anda beli lagi.

Well, jangan takut kehilangan barang lantaran niscaya akan ada barang-barang gres yang lebih baik dan up to date yang sanggup anda beli lagi.

Argumentasi ini tidak berlaku untuk produk elektronik termasuk gadget (smartphone dan laptop) serta pakaian alias busana. Mengapa demikian?

Pertama, hal-hal yang berbau teknologi biasanya daya pakainya akan pudar sesudah 6-12 bulan? Mengapa? Karena sesudah itu akan muncul teknologi baru.

Itu sebabnya apabila anda perhatikan smarphone selalu keluar versi gres minimal setiap setahun sekali. Alangkah naifnya jika anda setiap tahun harus ganti telepon genggam lantaran keluar yang baru, sementara anda beli yang usang dengan memakai cicilan dan cicilannya belum lunas.

Sementara pakaian modelnya selalu berganti-ganti sesuai dengan musimnya. Ketika anda kemudian terikat pada suatu pakaian yang musiman, maka usia pakai pakaian anda hanya akan bertahan 1 isu terkini alias sekitar 4-6 saja. Oleh lantaran itu selalu memakai pakaian yang infinit yang sanggup digunakan dalam jangka waktu lebih usang dan sanggup diulang-ulang.

Kebutuhan
Banyak orang gagal untuk membedakan antara kebutuhan vs keinginan. Padahal untuk mengenali kebutuhan sendiri bergotong-royong sangat simple. Intinya ialah saat kebutuhan anda tidak terpenuhi maka hal ini sanggup berdampak buruk bagi kesehatan, tubuh, mental, bahkan sanggup berakibat fatal, celaka atau bahkan kematian. Ketika hal itu terjadi maka hal tersebut sanggup dikategorikan ke dalam kebutuhan.

Orang biasanya mengkaitkan kebutuhan dengan Sandang, Pangan dan Papan. Mengapa demikian? Karena dari kecil kita sudah diajarkan menyerupai itu.

Tapi bergotong-royong tidak sesimpel itu saja. Akan tetapi kebutuhan dasar umat insan yang diharapkan memang ialah kembali ke sandang, pangan dan papan tadi. Meskipun joke-nya kids jaman now juga punya kebutuhan pemanis mereka yaitu quota.

Keinginan
Nah, apapun selain yang disebutkan diatas sebagai kebutuhan maka masuk ke dalam kategori harapan saja. Keinginan selalu sanggup anda tunda dan tidak berdampak negatif ke diri anda. Biasanya harapan inilah yang sering mengganggu keuangan bulanan anda. Keinginan biasanya tidak ada batasannya.


Itulah sebabnya keterampilan untuk sanggup membedakan kebutuhan dan harapan menjadi penting dan vital. Dan keterampilan tersebut sanggup dipelajari dengan mengikuti workshop perencanaan keuangan dan investasi yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.

Di Jakarta dibuka workshop sehari ihwal bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari ihwal Reksadana. Ada juga workshop khusus ihwal Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.

Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda sanggup berguru ihwal perencanaan keuangan komplit, bahkan sanggup jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional sanggup ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya sanggup dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)

Anda sanggup diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.

So, antara kebutuhan, harapan dan promo? Kira-kira mana yang harus didahulukan dan mana yang sanggup ditinggalkan? Harusnya sudah sanggup dooong menentukan di antara ketiga hal tersebut.


Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari kawan yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.
Sumber detik.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Antara Kebutuhan, Harapan Dan Promo Yang Tak Tiba Dua Kali"

Post a Comment